Archive for Juli 2012

Lelaki pun boleh menangis (ayah)

Jumat, 27 Juli 2012 § 0

air matalah yang aku tahan dengan tabah
ketika mereka bertangisan pada saat mereka pergi
hingga ketika mereka bertolak
mereka telah merenggut jantung dari rongga dadaku
kudapatkan diriku bagaikan seorang bocah
yang penuh dengan perasaan
air mataku jatuh tertumpah bagaikan air bah
kaum wanita akan merasa heran
bila melihat seorang lelaki menangis
lebih heran lagi jika aku tidak menangis
tak selamanya tangisan itu kelemahan
aku, dan di dalam diri ini ada keteguhan lelaki, adalah seorang ayah



puisi karya Umar Bahauddin, Suria, 1915-1992

Lelaki Pendosa itu Bernama aku

§ 0

Lelaki Pendosa itu Bernama aku

Mari kita simak kisah Lelaki Pendosa itu Bernama aku

Kita mulai dari sini.

Ia terlahir dengan tubuh yang cacat dengan hadiah istimewa kaki letter O dan tubuh lebih besar sedikit dari seekor kucing dan kurus sekali. Kerabatnya menduganya bahwa bocah ini tidak akan berumur panjang. Di usia prasekolah ia sudah mengalami hanyut dan tenggelam di sungai dekat rumah neneknya dan pada tenggelam yang ketiga ia divonis mati oleh kerabat ayahnya. Bahkan salah seorang kerabat ayahnya sudah ada yang membeli kain kafan buat ia. Lelaki perkasa yang bernama ayah pun pulanglah dan dengan tangis yang meledak ia memeluk bocah lekakinya yang kemudian terbangun dari mati sementaranya dan ia terbatuk-batuk karena pelukan dari lelaki yang sangat mencintainya ini. Ingin kucoba lanjutkan menulis ini tetapi air mataku menyerang ingin keluar karena rindu berat terhadap almarhum ayah. Ayah maafkan durhaka anakmu ini.

Sudahlah aku tak ingin suasana melow ini berlanjut. Bocah ini kemudian melanjutkan pendidikan  dengan didaftarkannya ia oleh ayahnya di SD dekat rumah yang ia dan sepupunya harus menyeberangi sungai dan dipastikan mereka akan membuka sepatu saat berangkat ke sekolah.

Bersambung.......

Refleksi pasca Kemenangan Dakwah yang Tertunda

Sabtu, 14 Juli 2012 § 0


Kami sudah melakukan banyak hal di saat yang lain hanya hadir kepada kalian bila Pemilu menjelang.

Kami selalu berdoa untuk kalian di sujud kami ketika yang lain berpesta pora karena suara yang kalian berikan.

Dua tanyaku,"Belum sampaikah kepada Kalian cinta kami?" atau "Cara kami mencintai Kalian yg Belum benar"


#Refleksi pasca Kemenangan Dakwah yg Tertunda#

Kekuatan Bernama 'itu'

Selasa, 10 Juli 2012 § 0

Kekuatan Bernama 'itu'


Sahabat aku menyebutnya dengan kata 'itu'. Bagi kamu yang jiwanya hidup selalu pastilah mengerti ke arah mana aku menyeret pikiranmu. Begini, itu yang kumaksud adalah kata-kata. Kata-kata bisa menjadi seperti pelita. Tetapi kata-kata juga bisa menjadi pembunuh sadis.

Saat kapan ia menjadi pelita? Saat dia mencerahkan, membangunkan, dan membantu proses kesadaran. Dan pembacanya beroleh manfaat dari kata-kata yang Anda lontarkan. Terutama kata-kata yang memancing hado yang positif.

Mengapa jadi pembunuh sadis? Begini. Pernahkan Anda menulis dan terjebak dengan ,"Apa yang Anda pikirkan?" Lalu setelahnya Anda menulis kejadian atau peristiwa buruk atau lagi kalimat yang melemahkan atau curahan hati yang tidak penting. Menyebut orang lain dalam kemarahan Anda. Sesungguhnya pada saat itu anda benar telah menjadi pembunuh sadis kepada diri Anda sendiri dan kepada pembaca Anda. Anda yg merusak mereka.


Tadi, saya sebut kekuatan.. ya kekuatan yang bisa membaikkan



ATAU



kekuatan yang memburukkan?








Anda pemilik atas pilihan Anda.






Risnaldi dengan tambahan nama Sikumbang
Semoga bermanfaat





Oh ya lupa, kata-kata juga bisa melahirkan cinta baru---aku tidak bertanggung jawab akan hal ini--- karena tidak mungkin terjadi padaku---jangan ganggu pernyataan ini, kumohon.

dan kepompong pun memberi pelajaran kuat buatku

Sabtu, 07 Juli 2012 § 0

pesanku----baca ini---minimal TIGA KALI---agar bisa kau bawa pulang hikmahnya----

KISAH KEPOMPONG

Seorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya.Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap2 mengkerut.Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yg mungkin akan berkembang dalam waktu.

Semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yg menghambat dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untukmelewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yg semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang. Saya memohon Kekuatan ..Dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

Saya memohon Kebijakan ... Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

Saya memohon Kemakmuran .... Dan Tuhan memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.

Saya memohon Keteguhan hati ... Dan Tuhan memberi saya Bahaya untuk diatasi.

Saya memohon kebahagiaan dan cinta kasih...Dan Tuhan memberikan kesedihan kesedihan untuk dilewati.

Saya memohon Cinta .... Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk
ditolong.

Saya memohon Kemurahan/kebaikan hati.... Dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.

Saya tidak memperoleh yg saya inginkan, saya mendapatkan segala yang
saya butuhkan.

Terima kasih blog tetangga atas cerita ini.