Dialog dengan Tuan Muda
Aku : Tuan, duhai apakah kiranya yg membuat air mukamu begitu berat?Dia : Bang, aku merasakan siksa hati ygteramat berat dan
berkepanjangan.
Aku : Pasti engkau tidak bersandar pada Alloh dan sedang menaruh
harapan pada manusia.
Dia : iya Bang. Aku menaruh harapan yg begitu besar pada wanita yg
Dia : iya Bang. Aku menaruh harapan yg begitu besar pada wanita yg
belum pernah aku jumpai langsung.
Aku : Maksudmu apa Tuan ?
Dia : Kami belum pernah saling lihat, artinya kami belum pernah kopi
darat. Tapi aku sudah yakin dengan hatiku Bang, yakin sekali.
Aku : Tuan-tuan, logikamu lumpuh ya ? Bagaimana mungkin mantap
tanpa pernah melihat?
Dia : Terserah abang mau ngatain aku apa. Terserah. Aku yakin dengan
tanpa pernah melihat?
Dia : Terserah abang mau ngatain aku apa. Terserah. Aku yakin dengan
feelingku. Aku yakin dengan hatiku.
Aku : Tuan, Tuan tidak boleh sengotot itu!
Dia : Bang, ini masalah keyakinan diri Bang. Aku sungguh yakin dengan
Dia : Bang, ini masalah keyakinan diri Bang. Aku sungguh yakin dengan
dia Bang.
Aku : Sekarang Tuan jelaskan kepadaku apa kira-kira yang membuat Tuan
Aku : Sekarang Tuan jelaskan kepadaku apa kira-kira yang membuat Tuan
bisa jadi aneh begini. Silakan Tuan!
Dia :Pertama, komunikasiku dengan Alloh semakin baik hari ke hari.
Kedua, membaca namanya sudah menguatkan aku dan meyakinkan
aku. Rasa itu hanya aku yang tahu juga Dia. Ketiga.......
Aku : Ketiga....apa ketiga Tuan, teruskan!
Dia : Bang, tahu nggak Bang, ini bagiku ya, setidaknya bagiku , Kata-kata
dan suara memiliki daya tarik yang lebih tinggi daripada sesosok
wajah cantik. Sudahlah Bang aku malas berbicara tentang ini lagi.
Karena aku takingin terus mati secara bertahap.
Aku pun tahu sesuatu di sana.
Aku : Tuan, maaf Ya, itu derita Kalian.
Dia : Bang, Bang, Bang.......... (bersambung lagi nanti)